2012/08/08

My Heart Will Trust in YOU... :)

HATIKU PERCAYA
Edward Chen


Saat ku tak melihat jalanMu
Saat ku tak mengerti rencanaMu
Namun tetap kupegang janjiMu
Pengharapanku hanya padaMu

Reff :
Hatiku percaya, hatiku percaya
Hatiku percaya, slalu kupercaya


Lagu ini buatku adalah sebuah lagu yang memberi kekuatan baru ketika keraguan datang menyergapku. Ternyata lagu ini ada cerita di balik penulisannya lho! Suatu hari aku sedang membaca sebuah majalah dan menemukan kisah di balik lagu ini.

Lagu ini ditulis oleh Edward Chen, yang juga menyanyikan lagu ini. Kisah ini ditulis ketika dia sedang bergumul mengenai pasangan hidupnya. Ia ingin menikah dengan kekasihnya saat itu, namun mau nikah bagaimana jika pacaran saja mereka tidak boleh oleh orang tua mereka.

Sampai suatu hari, keegoisan orang tua mereka sudah mencapai puncaknya, akhirnya mereka harus putus. Lalu Edward mencoba mengikuti apa yang mamanya inginkan, mendekati wanita yang dipilihkan mamanya, sedangkan kekasihnya ini pun coba dekat dengan orang lain. Ketika mendengar itu, Edward pun benar-benar udah ngga tahan dengan keadaannya. Dan saat itulah ia menulis lagu ini.

Lalu ketika ia benar-benar mencapai tahap dimana ia benar-benar pasrah dan menyerahkan semua pergumulannya ini ke Tuhan, Tuhan yang melembutkan hati kedua orang tuanya sehingga pada akhirnya mereka dapat menyetujui pernikahan mereka. Dan jika aku liat dan pahami dari salah satu lagunya yang lain, Never Let You Go, sepertinya mereka melewati masa yang tidak sia-sia dan indah.

Bagian awal lagu ini, gambarin keadaan dia saat itu yang benar-benar udah hopeless dan hanya bisa berserah ke Tuhan. Sedangkan di bagian reff nya itu ditulis ketika benar-benar udah ngga ada lagi kata-kata yang terucap karena sakit dan bingungnya dia, namun dia memilih untuk percaya dengan segenap hati dan kekuatannya.

Dalam hidup kita, mungkin ada saat ketika kita merasa segala sesuatunya begitu membingungkan dan blur. Ada saat kita bisa aja meragukan janji-janji dan apa yang Tuhan pernah sampaikan kepada kita. Ada saat-saat ketika keadaan begitu berbeda dengan apa yang kita dapatkan dari Tuhan. Seperti jalanan yang tertutup kabut dan kita tidak dapat memandang jauh ke depan.

Ya, aku pernah alami masa-masa seperti itu. Ketika Tuhan menjanjikan sesuatu, aku ingin sekali melihat ke depan, akan menjadi seperti apakah keadaanya? Namun aku ngga mendapatkan apa-apa, ngga mengerti dengan apa yang akan terjadi di depanku. Bahkan keadaan begitu aneh dan membingungkan, begitu berbeda dengan janji yang aku dapatkan.

Pada akhirnya, aku diingetin, sebenarnya yang memiliki janji itu Tuhan kan? Sebenarnya yang memegang hidup kita juga Tuhan kan? Sebenarnya yang berhak melakukan apapun dengan janji itu Tuhan kan? Lalu apa lagi yang harus kita pusingkan? =)

Seringkali bukan iblis yang mengintimidasi kita, tapi kekonyolan itu terjadi kadang-kadang karena kita juga. Dia itu konsisten lho teman-teman..! Kalau Dia bilang Dia menyertai tiap langkah kita, ya Dia menyertai tiap langkah kita. Kalau Dia bilang semua yang terbaik Dia sediakan bagi kita, ya Dia sediakan yang terbaik bagi kita. Hanya saja terkadang kekonyolan kita lah yang membuat kita repot sendiri. Karena sebenarnya, semua bisa menjadi sangat simpel dan menyenangkan dalam menantikan Tuhan, ketika kita memandang hanya kepada wajahNya.

Hmm,,, aku diingetin... Seringkali, kita memandang 'tangan' Tuhan, bukan wajahNya.. Seringkali yang kita cari itu berkatNya semata, bukan Allah sendiri. Padahal justru ketika yang diharapin hanya apa yang bisa kita dapatkan dari Dia, saat keadaan begitu tidak menyenangkan, kita bisa menjadi kecewa dan akhirnya keluar dari rencana Tuhan buat kita.

Tuhan itu sangat menyukai proses__kata mentor ku suatu hari. Ya, Dia tidak menyukai sesuatu yang karbitan alias dipaksa cepat jadi. Namun Dia memiliki perhitungan yang sangat matang, meski sebenarnya mudah aja bagi Dia untuk ngomong A, maka terjadilah A. Terkadang Dia seakan mengulur-ulur waktu, namun sebenarnya Dia mau kita menunggu sampai waktu yang tepat untuk kita akhirnya melihat penggenapan firmanNya kepada kita. Dan sesuatu yang terjadi dalam waktuNya, bukan waktu kita dan dalam caraNya, bukan cara kita, itulah yang akan menjadi sesuatu yang indah pada akhirnya.

Di sebuah buku, aku belajar satu hal. Seseorang yang beriman itu bukan berarti tidak akan memiliki pertanyaan apapun dalam hatinya. Setiap orang pasti akan memiliki pertanyaan-pertanyaan dalam hatinya, namun bedanya, seseorang yang beriman itu tahu kemana harus Dia bawa setiap pertanyaan, pergumulan dan ketakutkannya itu. Ke satu-satunya pribadi yang memahami hati kita, yang paling tahu saat-saat ketika kita menangis di hadapanNya, yang paling tahu semua yang kita hadapi dan rasakan. Seseorang yang peduli dengan segenap hidup kita. Ya, hanya Dia, Yesus__Allah dan Bapa kita.

Oiya, beriman itu bukan berarti kepercayaan lho, tapi berarti memiliki sebuah kepercayaan dan penyerahan diri sepenuhnya. Ketika dengan segenap hati kita, kita memilih untuk percaya dan menyerahkan semua di tangan Dia, karena kita menyadari, Dia yang memiliki otoritas atas hidup kita.

"Aku benar-benar tahu bahwa menantikan Allah membutuhkan kerelaan untuk menanggung ketidakpastian, membawa dalam diri pertanyaan yang tidak terjawab,mengangkat hati kepada Allah mengenainya setiap kali itu menyusup ke dalam pikiran"
Lady in Waiting

Jadi, maukah kita meletakkan semua pertanyaan itu di tanganNya dan membiarkan Dia yang memutuskan? Maukah kita memilih untuk benar-benar percaya dengan segenap hati kita, bahwa apapun yang kita peroleh pada akhirnya Dia tahu yang terbaik?^^

P.S
I made this notes in my Facebook on Jan 12nd 2010, and never thought that I will face the similar (gag sama persis, tapi yah mirip) situation now... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar